
Oalaah...kebanyakan nonton film yang gak jelas nih kayaknya :)
Tapi meskipun malu, aku harus mengakui. Kalau ditawari atau kalau ada kesempatan aku pasti akan menerimanya dengan senang hati. Aku mau kembali ke masa lalu.
Wina meletakkan dua piring berisi nasi goreng buatannya di atas meja makan. Senyumnya mengembang. Berkali-kali Wina memastikan tatanan meja makan kali ini, khawatir ada sesuatu yang kurang. Maklum, hari ini adalah hari spesial. Hari ini adalah ulang tahun Raja, suaminya.
Wina tahu betul kalau Raja penggemar berat nasi goreng. Dan untuk ulang tahun Raja kali ini, Wina sudah membuat persiapan jauh-jauh hari sebelumnya. Meski menunya nasi goreng, tapi lihat dulu tatanan meja ala Wina. Dua piring putih berisi nasi goreng dengan telur dadar berbentuk hati. Kerupuk bawang sengaja dipilih yang pinggirnya hanya berwarna merah, berkmpul rapi di dalam mangkok putih. Dua gelas tinggi berisi sirup kokopandan bercampur soda agar terasa lebih nyess... Daaan tak ketinggalan, dua tangkai mawar putih di vas tinggi yang diletakkan di tengah meja. Kurang apa lagi, coba?
Wina tersenyum puas memandang hasil kerjanya. Matanya melirik jam dinding. Ah, sebentar lagi Raja pulang dari kantor. Sambil menunggu, Wina duduk di ruang tengah.
Tanpa direncanakan, pikiran Wina terngiang dengan pembicaraan kemarin sore. Ya, kemarin sore saat berbelanja bahan makanan, Wina bertemu Ajeng, sobatnya saat di bangku sekolah dulu. Mereka berdua sempat minum kopi sambil menunggu kemacetan. Banyak hal yang dibicarakan, tapi yang paling menyentak Wina adalah cerita tentang Kenny.
Jauh di dalam lubuk hati, Wina mengakui memang Kenny pernah mengisi hatinya di masa lalu. Bukan sebagai kekasih, karena hanya bertepuk sebelah tangan. Saat Ajeng bercerita ada rasa perih di hati Wina, mengingat sosok yang dulu pernah ia sayangi tapi tak pernah bisa ia miliki. Tapi Wina pun tidak memungkiri, ada perasaan penasaran yang luar biasa untuk tahu lebih jauh bagaimana Kenny saat ini. Aduh, bagaimana ini?
Ternyata Ajeng dan Kenny sama-sama bekerja di kantor yang sama. Bahkan Ajeng dengan ringannya bercerita bahwa Kenny patah hati sejak tiga tahun yang lalu dan sampai saat ini tidak berminat untuk memiliki kekasih. Sejenak Wina terpaku. Bukan hanya karena apa yang diceritakan Ajeng tapi pikirannya jauh terbang ke masa tiga tahun lalu. Celotehan Ajeng hanya berlalu di telinganya, sama sekali tidak ia dengarkan. Wina baru menyadari, kalau penyebab Kenny tidak mau memiliki kekasih itu karena dirinya.
Ya, tepat tiga tahun lalu, setelah beberapa tahun berpisah, Wina kembali bertemu dengan Kenny. Saat itu Wina berada dalam dua pilihan, meneruskan perasaan cintanya dulu atau meninggalkannya untuk selamanya. Wina masih ingat pandangan mata Kenny yang lembut, tutur katanya yang manis, dan semuanya yang indah-indah. Tapi Wina tidak mengharapkan hal demikian saat itu, mungkin dulu iya, tapi tidak kali ini.
Maka Wina memutuskan menceritakan rencana pernikahan dengan tunangannya kepada Kenny. Tidak ada apa-apa yang terjadi saat itu. Tapi sejak saat itu Kenny tidak lagi muncul dan tidak dapat dihubungi.
Wina kembali melirik jam dinding. Raja belum juga pulang.
Dan malam itu, Wina membayangkan ia kembali ke masa lalu. Kembali ke tiga tahun lalu dan ia tidak akan menceritakan tentang rencana pernikahannya dengan Raja. Mungkin juga ia bisa menikah dengan Kenny, cinta pertamanya. Wina membayangkan segala sesuatunya dengan indah, apa-apa yang dimiliki Kenny, kepintarannya, kesuksesannya, ketampanannya, dan semuanya. Wina bahkan membayangkan Kenny yang selalu mengajaknya berlibur ke luar negeri sesuai tugasnya.
Ting!
Suara mcrowave mengejutkan Wina. Ia bergegas ke dapur dan saat itu ia baru menyadari bahwa ia sedang memanaskan smoke-beef kesukaan Raja. Air mata Wina menetes ketika melihat lembaran-lembaran smoke-beef di atas piring. Kepalanya menggeleng pelan lalu Wina tersenyum.
Sambil memandangi smoke-beef, Wina berbisik,” Tuhan sudah menyediakan Raja untukku, bukan Kenny. Karena Tuhan tahu yang terbaik untukku.”
Dan bel berbunyi. Wina berlari menghampiri pintu, menyambut Raja dengan penuh cinta.
Cinta sejati bukan dilihat dari apa yang kau terima, cinta sejati dilihat dari apa yang kau telah berikan.