
Aku belum punya banyak foto tentang Milo, puppy yang dibeli hubby 27 Des 2009. Waktu pertama kali dating, dengan sigapnya aku langsung kasih Milo makan, susu, plus mandiin dia dengan shampoo.Tenyata it was a big mistake!
Kondisi Milo yang memang kurang fit sejak di penjual anjing, makin drop saat aku kasih makan langsung dan mandiin (meski dengan air hangat). Ternyata puppy yang baru tiba di lokasi baru, apalagi dengan perjalanan yang cukup jauh, membuat dia cukup stress. Dan diberi makan plus dimandiin pun membuat stress nya semakin dashyar.
Malamnya, Milo tidak mau makan. Ia muntah dan diare. Bahkan besoknya, badannya dingin. Hubby dengan sigap membawa ke RS Hewan Ragunan. Poor Milo, he is positively infected with parvovirus….
Kami harus merelakan Milo dirawat inap selama 5 hari. Selama itu, Milo harus “berperang” dengan virus di tubuhnya sendiri. Sedih banget lihat dia nangis gak mau ditinggal. Tapi kami harus tega, supaya Milo cepat sembuh.
Tapi Tuhan lebih sayang sama Milo. Pas lima hari perawatannya, yaitu 1 Januari 2010 jam 15.00 kami di telp pihak RS kalau Milo tidak kuat bertahan.
Dengan bercucuran air mata, aku memeluk tubuh Milo yang kaku dan dingin, berjuang menyusuri jalan yang penuh sesak dengan orang-orang yang asyik berliburan di Kebun Binatang Ragunan.

I am so sorry, dear Milo.
I didn’t mean to hurt you more.
We love you even though you just stay for a while.